Sejarah 1 : Pendirian Sekolah
SMA Santo Bernardus Kota Pekalongan didirikan pada tanggal 1 Agustus 1960 atas prakarsa para guru katolik yang mengajar di sekolah negeri antara lain Bapak PC. Sarjono, Bapak H. Soehardi dan Ibu Theophile Pawarti, dan didukung oleh para pengurus MAJAKAT Paroki Pekalongan antara lain Bapak Leo Kusuma Condro, Ibu Tan Tang Kie serta Bapak A.J Winarno.
Pada waktu didirikan, SMA Santo Bernadus tidak memiliki gedung sekolah sendiri, menumpang di SMP PIUS Jalan Progo 16, memiliki tiga jurusan Sastra (A), Ilmu Pasti (B) dan Social (C), para siswa masuk sore. Guru-guru pengajarnya sebagian besar dari guru negeri.
Untuk pengadaan alat-alat sekolah, beberapa umat paroki pekalongan mengadakan arisan yang hasilnya untuk membeli barang-barang dan alat-alat sekolah, dan untuk membayar barang-barang dan alat-alat sekolah, dan untuk membayar honorarium guru diperoleh dari para donatur, yang jumlahnya sebanyak 49 orang.
Pada tahun 1962 untuk pertama kalinya SMA Santo Bernardus melulusakan siswanya yang antara lain ibu Hermien N.W.Silalahi,B.A. yang pada akhirnya menjadi guru bahasa Indonesia di SMA Santo Bernardus dan pada tanggal 31 Agustus 2002 telah memasuki usia pensiun
Pada waktu didirikan, SMA Santo Bernadus tidak memiliki gedung sekolah sendiri, menumpang di SMP PIUS Jalan Progo 16, memiliki tiga jurusan Sastra (A), Ilmu Pasti (B) dan Social (C), para siswa masuk sore. Guru-guru pengajarnya sebagian besar dari guru negeri.
Untuk pengadaan alat-alat sekolah, beberapa umat paroki pekalongan mengadakan arisan yang hasilnya untuk membeli barang-barang dan alat-alat sekolah, dan untuk membayar barang-barang dan alat-alat sekolah, dan untuk membayar honorarium guru diperoleh dari para donatur, yang jumlahnya sebanyak 49 orang.
Pada tahun 1962 untuk pertama kalinya SMA Santo Bernardus melulusakan siswanya yang antara lain ibu Hermien N.W.Silalahi,B.A. yang pada akhirnya menjadi guru bahasa Indonesia di SMA Santo Bernardus dan pada tanggal 31 Agustus 2002 telah memasuki usia pensiun
Sejarah 2 : Jumlah Lulusan
Tahun Pelajaran | JML KELAS | JML SISWA | GT | GTT | TATA USAHA | Pesuruh/ Salpam Tk.Kebon | LULUSAN JML | 100% |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
2011/2012
|
10
|
276
|
19
|
7
|
5
|
7
|
96
|
100%
|
2012/2013
|
10
|
261
|
19
|
7
|
5
|
7
|
86
|
100%
|
2013/2014
|
9
|
250
|
19
|
7
|
6
|
7
|
80
|
100%
|
2014/2015
|
9
|
269
|
17
|
8
|
6
|
6
|
85
|
100%
|
2015/2016
|
11
|
284
|
17
|
8
|
8
|
5
|
78
|
100%
|
2016/2017
|
12
|
291
|
16
|
8
|
7
|
5
|
94
|
100%
|
2017/2018
|
11
|
275
|
15
|
8
|
7
|
5
|
Sejarah 3 : Pembangunan
Gedung
Tahun 1974 :
Yayasan Santo Bernardus
Pekalongan yang diketuai oleh Bapak dr.J.Rachmat,membeli sebidang tanah rakyat
di desa dukuh seluas ±
10.045 m2 ; keadaan tanahnya berwujud tumbuh alang-alang, kangkung
dan genangan air disana-sini yang cukup luas,sedangkan jalan belum diaspal, listrik
dan air PDAM belum ada.
Tahun
1975 :
Tanah
tersebut mulai dibangun 3 (tiga) ruang kelas sebelah timur, sedangkan bagian
depan untuk ruang guru, kantor TU dan ruang Kepala Sekolah. Bangunan yang hanya
terdiri 6 ruang tersebut pada tanggal 12 Januari 1976 diberkati oleh Mgr. P.S.
Hardjasoemarto, Uskup Purwokerto, kemudian 3 (tiga) ruang kelas tersebut
ditempati oleh siswa kelas III, sedangkan kelas I dan II masih menggunakan
gedung di jalan Barito Pekalongan.
Tahun
1976 :
Yayasan Santo Bernardus membangun
lagi 4 ruang kelas disebelah timur, menyambung ruang kelas yang sudah ada.
Tahun
1977 :
Kembali dibangun 6 ruang kelas
sebelah barat dan menggurug halaman dengan pasir sebanyak ±5.000 m3
Tahun
1981 :
Yayasan Santo Bernardus mendapat
bantuan MISEREOR, yaitu bantuan yang dikumpulkan dari umat katolik Jerman Barat
berupa bangunan 2(dua) lantai.
1.
Lantai
1 (pertama) : Dipergunakan untuk Lab. Komputer, Ruang Kesenian dan Perpustakaan
2.
Lantai
2 (kedua) : Lab. Fisika, Kimia dan
Biologi.
Tahun
1985 :
Yayasan Santo Bernardus yang baru
melihat bahwa sekolah ini pada saat itu lebih membutuhkan sarana prasanana yang
memadai. Maka pengurus Yayasan Santo Bernardus kemudian melengkapi Sarana
sekolah berupa : 26 unit komputer berwarna, ruang UKS, ruang koperasi Siswa,
Meja Kursi baca, Almari, Rak-rak buku dan buku-buku fiksi dan non fiksi untuk
perpustakaan. Untuk mendukung program CBSA pada waktu itu difasilitasi juga
dengan TV dan Video. Angklung, Gamelan, Kolintang, Organ, dan Gitar menjadi
perlengkapan untuk alat-alat kesenian, alat-alat dapur juga menjadi salah satu
sarana prasana yang diadakan untuk sekolah.
Bagian belakang yang masih berupa
kebun ditanami tanaman-tanaman langka, apotik hidup, tanaman sayuran dan kolam
ikan untuk praktek siswa pada mapel Biologi.
Tahun
1986 :
Sekolah mendapatkan bantuan dari
pemerintah berupa 2 ruangan kelas beserta mebeluernya (meja/kursi siswa), dan 4
orang guru DPK.
Tahun
1987 :
Aula Kecil dibangun oleh pengurus
Yayasan Santo Bernardus dengan ukuran 200 m2.
Tahun
1989 :
Karena lingkungan sekolah yang
sering kebanjiran maka Yayasan Santo Bernardus bekerja sama dengan Pemerhati
Pendidikan di Pekalongan mengadakan rehabilitasi ruang kelas disebelah barat
dan 8 ruang kelas sebelah timur, ruang guru, kantor dan ruang Kepala Sekolah
dinaikkan lantainya ± 30 cm. Akibat dari dinaikkannya ruang kelas, maka
ruang-ruang yang berda dilantai satu gedung bertingkat tergenang air pada saat
hujan. Program yang dilaksanakan oleh Pengurus adalah menaikkan ruang tersebut
(dari Lab.Komputer sampai dengan perpustakaan). Tetapi sekarang ini ruang-ruang
tersebut masih kebanjiran karena bagian depan dan jalan dinaikkan.
Tahun
2000 :
Pengurus Yayasan Santo Bernardus
membentuk Panitia Pembangunan, yang betugas membangun lapangan olahraga indoor
dan outdoor, lapangan indoor juga berfungsi sebagai aula. Dalam Pembangunan
lapangan ini tugas panitia tidak hanya membangun tetapi juga mencarikan
sebagian dana yang dibutuhkan.
Tahun
2003 :
Yayasan membangun ruang Osis, yang
terletak diantara ruang kelas sebelah timur,memanfaatkan lahan yang ada.
Tahun
2005 :
Sekolah mendapatkan bantuan dari
pemerintah berupa 1 ruang kelas baru yang dibangun didepan komputer.
Tahun
2008 :
Sekolah mendapat bantuan dari APBD I
dan APBD II berupa rehabilitasi 2 ruang kelas bantuan dari pemerintah tahun
1984, karena 2 ruang kelas tersebut dalam kondisi rendah sehingga apabila hujan
kebanjiran.
Tahun
2010 :
Sekolah mendapat bantuan APBD I
untuk rehabilitasi aula kecil, kondisi aula kecil ketika itu rusak parah karena seringnya terendam air apabila hujan. Karena
dana bantuan tidak cukup maka Yayasan memberikan dana pendamping.
Tahun
2011 :
Sekolah mendapat bantuan 1 ruang
kelas baru dari APBD I, ruang kelas baru ini dibangun disebelah aula kecil
(belakang lab.komputer) dan digunakan sebagai ruang kesenian.
Tahun
2012 :
Melalui dana bantuan hibah provinsi
sekolah menaikkan paving halaman dan garasi sekolah. Sebelumnya halaman sekolah
selalu tergenang air apabila hujan, karena posisi lebih rendah dari pada jalan.